Apakah kamu pernah mendengar istilah afiksasi? Dalam ilmu bahasa, afiksasi adalah sebuah proses di mana sebuah akhiran (suffix) atau awalan (prefix) ditambahkan pada sebuah kata untuk menghasilkan makna baru. Proses ini memiliki peran yang penting dalam pembentukan kata-kata baru dari sebuah bahasa. Dalam artikel ini, kita akan membahas definisi, jenis-jenis, dan contoh afiksasi secara lengkap.
Definisi Afiksasi
Afiksasi adalah proses penambahan akhiran atau awalan pada sebuah kata yang bertujuan untuk menghasilkan kata-kata baru dengan makna yang berbeda. Afiksasi biasanya dilakukan dalam sebuah bahasa untuk meluaskan kosa kata yang dimiliki oleh orang yang berbicara dalam bahasa tersebut.
Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua jenis afiksasi yaitu awalan dan akhiran. Awalan (prefix) merupakan morfem yang ditambahkan pada awal sebuah kata, sedangkan akhiran (suffix) ditambahkan pada akhir sebuah kata. Keduanya memiliki fungsi yang sama yaitu untuk membentuk kata-kata baru.
Jenis-Jenis Afiksasi
Seluruh jenis afiksasi di dunia dikelompokkan menjadi dua jenis utama yaitu afiksasi infleksi dan derivasi. Afiksasi infleksi adalah bentuk afiksasi yang tidak merubah makna kata dasar, melainkan untuk mengubah kata dasar menjadi bentuk lain seperti plural, genetif, kasus, dan lain-lain. Sementara itu, derivasi adalah bentuk afiksasi untuk menambahkan unsur yang merubah makna dasar kata, menjadi bentuk kata yang sama sekali baru.
Dalam bahasa Indonesia, afiksasi juga bisa dibagi menjadi dua jenis, yaitu afiksasi ke-deret (sering juga disebut afiksasi prefiks) dan ke-imbuhan (afiksasi sufiks).
Afiksasi Ke-Deret
Afiksasi ke-deret biasanya disebut juga sebagai afiksasi prefiks. Proses ini melibatkan penambahan awalan pada sebuah kata dasar. Dalam bahasa Indonesia, contoh dari afiksasi ke-deret adalah ‘me-‘, ‘pe-‘, ‘ter-‘, dan ‘di-‘ misalnya, ‘berbicara’, ‘membuka’, ‘permainan’, ‘terbuka’, dan ‘diam-diam.’
Afiksasi Ke-Imbuhan
Afiksasi ke-imbuhan atau afiksasi sufiks adalah penambahan akhiran pada sebuah kata. Dalam bahasa Indonesia, akhiran-akhiran berikut sering dipakai untuk afiksasi ke-imbuhan: ‘-kan’, ‘-i’, ‘-nya’, ‘-lah’, dan ‘-nya’ contohnya, ‘menangani’, ‘berkarier’, ‘dulunya’, ‘melipatkan’, dan ‘menyelesaikannya.’
Contoh Afiksasi dalam Kehidupan Sehari-hari
Contoh kata-kata yang melibatkan afiksasi terdapat dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam percakapan maupun tulisan. Berikut contohnya:
- Berbisnis
- Menulis
- Menyanyi
- Mengajar
- Bersyukur
- Bermain
- Berteman
- Terluka
- Penulisan
- Penyanyian
- Pengajaran
- Pernikahan
- Pengusaha
- Terbuka
Kesimpulan
Afiksasi merupakan sebuah proses di mana sebuah akhiran atau awalan ditambahkan pada sebuah kata untuk menghasilkan makna baru. Dalam bahasa Indonesia, terdapat dua jenis afiksasi yaitu awalan dan akhiran. Sedangkan dalam jenisnya, afiksasi dapat dibagi menjadi afiksasi infleksi dan derivasi. Afiksasi berperan penting dalam pembentukan kosa kata sebuah bahasa dan dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.