Pengertian Kalimat Aktif dan Pasif: Mengenal Dua Jenis Kalimat Bahasa Indonesia

Kalimat aktif dan pasif adalah dua jenis kalimat bahasa Indonesia yang sering dipakai dalam komunikasi sehari-hari. Namun, tidak semua orang paham apa arti kalimat aktif dan pasif serta bagaimana cara menggunakannya dengan benar. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang pengertian kalimat aktif dan pasif, serta perbedaannya.

Apa itu Kalimat Aktif?

Kalimat aktif adalah kalimat yang subjeknya melakukan atau menjadi pelaku dari suatu perbuatan atau kegiatan. Dalam kalimat aktif, subjek selalu berada pada posisi awal, diikuti oleh kata kerja (predikat) dan objek. Contoh:

  • Saya memakan nasi goreng di warung itu.
  • Ayah bekerja di kantor pemerintah.

Perlu diperhatikan bahwa dalam kalimat aktif, subjek menjadi subyek yang aktif, yang melakukan suatu tindakan.

Apa itu Kalimat Pasif?

Kalimat pasif adalah kalimat yang subjeknya menjadi objek atau penderita dari suatu perbuatan atau kegiatan. Dalam kalimat pasif, objek selalu berada pada posisi awal, diikuti oleh kata kerja (predikat) yang terdiri dari kata kerja bantu (to be) dan kata kerja utama (verb 3). Contoh:

  • Nasi goreng itu dimakan oleh saya di warung itu.
  • Kantor pemerintah di mana ayah bekerja sudah dibangun sejak lama.

Perlu diperhatikan bahwa dalam kalimat pasif, subjek menjadi subyek yang pasif, yang menerima tindakan atau perbuatan oleh pelaku.

Perbedaan Kalimat Aktif dan Pasif

Selain dari segi struktur kalimatnya, terdapat perbedaan lain antara kalimat aktif dan pasif. Berikut adalah beberapa perbedaannya:

  • Kalimat Aktif lebih umum digunakan dalam percakapan sehari-hari, sementara Kalimat Pasif lebih sering digunakan dalam bahasa tulis atau disertasi.
  • Kalimat Aktif cenderung lebih sederhana dan langsung aksinya, sedangkan Kalimat Pasif membuat kalimat menjadi lebih panjang dan kompleks.
  • Kalimat Aktif lebih menekankan pada pelaku tindakan, sedangkan Kalimat Pasif lebih menitikberatkan pada objek yang menerima tindakan.

Bagaimana Menggunakan Kalimat Aktif dan Pasif yang Benar?

Dalam penulisan, penggunaan kalimat aktif atau pasif tergantung pada konteks dan tujuan penulisan. Namun, ada beberapa panduan yang dapat membantu Anda menentukan kapan menggunakan kalimat aktif atau pasif:

  • Gunakan kalimat aktif untuk menunjukkan aksi yang jelas dan langsung. Misalnya, dalam instruksi atau panduan yang ingin diselesaikan.
  • Gunakan kalimat pasif untuk menonjolkan objek atau untuk menunjukkan bahwa suatu tindakan tidak penting pelakunya. Misalnya, dalam sebuah laporan atau pembahasan ilmiah.

FAQ

Apa beda active voice dan passive voice?

Active voice dan passive voice adalah dua istilah yang sering dipakai untuk menyebut kalimat aktif dan pasif. Active voice mengacu pada kalimat aktif, sedangkan passive voice mengacu pada kalimat pasif.

Apa kelebihan kalimat aktif dan pasif?

Kelebihan kalimat aktif adalah sederhana, langsung, dan menunjukkan pelaku tindakan. Sedangkan kelebihan kalimat pasif adalah menonjolkan objek atau peristiwa, atau menunjukkan bahwa suatu tindakan tidak penting pelakunya.

Kapan sebaiknya menggunakan kalimat aktif atau pasif dalam sebuah tulisan?

Pemilihan antara kalimat aktif atau pasif tergantung pada konteks dan tujuan penulisan. Sebaiknya gunakan kalimat aktif untuk memperjelas aksi yang dilakukan, dan gunakan kalimat pasif untuk menunjukkan peristiwa atau objek yang penting.

Kesimpulan

Pengertian kalimat aktif dan pasif adalah dua jenis kalimat bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari maupun dalam penulisan. Kalimat aktif menonjolkan pelaku atau subyek yang aktif melakukan tindakan, sedangkan kalimat pasif menunjukkan objek atau subyek yang pasif menerima tindakan dari pelaku. Penting untuk menggunakan kalimat aktif dan pasif dengan benar sesuai dengan konteks dan tujuan penulisan.

Written by Ahmad Maulana

Ahmad Maulana adalah seorang penulis artikel ilmu pengetahuan dengan minat khusus dalam bidang biologi dan lingkungan. Ia telah mengabdikan dirinya untuk menggali pengetahuan ilmiah tentang alam sekitar kita dan berbagi informasi yang relevan dengan pembaca. Dengan latar belakang pendidikan dalam biologi dan pengalaman penelitian lapangan, Ahmad memadukan keahliannya dalam penulisan dengan kecintaannya terhadap alam untuk menginspirasi orang lain dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gambar Rumah Adat Jawa Tengah: Keindahan Arsitektur Tradisional

Tokoh Aliran Surealisme