Topi adat Jawa Timur atau dikenal juga sebagai udeng adalah salah satu bentuk pakaian adat yang sangat khas dari provinsi Jawa Timur. Banyak ragam dan jenis dari topi adat ini yang memiliki makna dan format tersendiri. Dalam artikel ini, kita akan membahas beragam jenis topi adat dan makna yang terkandung di dalamnya.
Jenis-Jenis Topi Adat Jawa Timur
Udeng Karatan
Udeng Karatan adalah topi adat dari bahan sutra yang biasa dipakai oleh para Raja dan kerabat Istana. Karatan dalam bahasa Jawa berarti warna cokelat tua. Topi ini memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran panjang kira-kira 1 meter, dan lebar 40-50 cm. Pada bagian depan udeng terdapat gambar motif dari emas atau perak.
Udeng Pulosari
Udeng Pulosari adalah topi adat yang biasanya digunakan oleh para sesepuh. Pulosari berarti besar atau tinggi, dimaksudkan agar memberikan ‘wibawa’ pada pemakainya. Bentuknya mirip dengan udeng karatan namun lebih kecil dari segi panjang dan lebar.
Udeng Repong Damar
Udeng Repong Damar adalah topi adat yang digunakan oleh para pemuda dalam pertunjukan gamelan. Repong Damar memiliki arti kearah verb ke atas/naik. Bentuknya mirip dengan udeng pulosari namun lebih panjang di bagian belakang.
Udeng Jonggol
Udeng Jonggol adalah topi adat dari Jawa Barat yang kemudian menyebar ke Jawa Timur. Udeng ini memiliki lima tingkat dan sebagai simbol dari rasa hormat kepada Sang Hyang Widhi dan juga ke lima administasi Kagungan Dalem. Masing-masing tingkat melambangkan kepribadian seorang manusia dalam bermasyarakat yang terdiri dari sifat: iwa, tapa, hiji, sana dan free. Udeng ini biasanya digunakan saat upacara adat atau pesta pernikahan untuk memperlihatkan keanggunan dan keindahan.
Makna Topi Adat Jawa Timur
Topi adat Jawa Timur memiliki makna yang dalam dan kental akan budaya Jawa. Di antara makna-makna tersebut adalah:
Sebagai Simbol Kepemimpinan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, udeng karatan onon digunakan oleh para Raja dan kerabat istana. Hal ini menunjukkan bahwa topi adat ini merupakan simbol dari kepemimpinan.Untuk Membuat Orang Terkesan
Sama seperti topi keratong, udeng pulosari juga digunakan untuk memberikan kesan "wibawa" pada pemakainya. Dengan mengenakan topi adat ini, akan membuat orang terkesan dan mendapatkan penghormatan dari orang lain.Sebagai Simbol Bangga dengan Budaya Jawa
Bentuk topi adat Jawa Timur yang khas dan unik membuatnya menjadi sebuah simbol kebanggaan bagi masyarakat Jawa Timur. Dengan mengenakan topi adat ini, seseorang akan merasa lebih dekat dengan identitas dan budaya Jawa.Sebagai Simbol Keanggunan dan Kecantikan
Udeng jonggol digunakan untuk pesta pernikahan dan upacara adat, dan ini menunjukkan bahwa topi adat ini disajikan untuk menunjukkan keanggunan dan keindahan.
FAQ
Apa itu Udeng?
Udeng adalah topi adat khas dari Jawa Timur.
Berapa Jenis Topi Adat Jawa Timur yang Ada?
Ada empat jenis topi adat Jawa Timur, yaitu udeng karatan, udeng pulosari, udeng repong damar, dan udeng jonggol.
Apa Makna dari Topi Adat Jawa Timur?
Topi adat Jawa Timur biasanya memiliki makna sebagai simbol kepemimpinan, untuk membuat orang terkesan, simbol kebanggaan dengan budaya Jawa, dan simbol keanggunan dan kecantikan.
Apa Bedanya Udeng Jonggol dengan Jenis Topi Adat Jawa Timur Lainnya?
Udeng jonggol memiliki lima tingkat dan melambangkan sifat manusia dalam bermasyarakat, sedangkan jenis topi adat lainnya hanya memiliki ragam bentuk dan makna tersendiri.
Dengan demikian, topi adat Jawa Timur memiliki ragam yang kaya dan makna yang sangat dalam. Mengenakan topi adat Jawa Timur selain menjadi bagian dari kebudayaan Jawa Timur, juga dapat menjadi simbol dari kepemimpinan, keanggunan, dan keindahan.