Pengertian Majas Litotes: Cara Penggunaannya dan Contohnya

Majas litotes merupakan salah satu jenis majas retorika dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra. Dalam bahasa Inggris, litotes berasal dari kata "litotes" yang berarti ironi.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih detail tentang pengertian majas litotes beserta cara penggunaannya dan contohnya.

Definisi Majas Litotes

Majas litotes merupakan cara mengungkapkan sebuah kalimat dengan cara meminimalisir suatu ungkapan. Cara pengungkapan ini biasanya dilakukan dengan menggunakan negasi atau pengurangan yang bertujuan untuk memberikan kesan yang lebih halus atau sopan kepada lawan bicara.

Contohnya, ketika seseorang ingin menyatakan bahwa makanan di suatu restoran sangat enak, namun tidak ingin terdengar sombong atau berlebihan, maka dapat mengatakan "Makanan di tempat ini tidak terlalu jelek."

Dalam kalimat tersebut, penggunaan kata "tidak terlalu jelek" sebenarnya bisa diartikan sebagai "enak" dengan gaya bahasa yang lebih halus.

Cara Menggunakan Majas Litotes

Majas litotes bisa digunakan dengan cara mereduksi penggunaan kata-kata ekspresif dengan cara menggantinya dengan kata-kata kausal yang lebih umum. Contohnya, penggunaan "tidak buruk" sebagai kata pengganti dari "bagus". Penggunaan "tidak besar" sebagai pengganti dari "kecil" dan sebagainya.

Tidak hanya itu, majas litotes juga bisa digunakan dengan cara memberi tekanan pada negasi yang terdapat di dalam kalimat. Sebagai contoh, "Baju ini bukan mahal" dapat diartikan sebagai "Baju ini terjangkau".

Cara penggunaan majas litotes harus memperhatikan konteks dan situasi pembicaraannya. Penggunaanya harus dilakukan dengan cara yang tepat agar bisa menghindari kesalahpahaman terhadap maksud dari kalimat yang kita ucapkan.

Contoh Penggunaan Majas Litotes

Berikut ini adalah beberapa contoh penggunaan majas litotes dalam kehidupan sehari-hari dan karya sastra.

Contoh penggunaan majas litotes dalam kehidupan sehari-hari:

  1. "Tidak begitu cerdas" biasanya diartikan sebagai "bodoh".
  2. "Tidak terlalu jelek" biasanya diartikan sebagai "enak".
  3. "Itu tidak terlalu penting" biasanya diartikan sebagai "sangat penting".
  4. "Bukan hal yang mudah" biasanya diartikan sebagai "sulit".

Contoh penggunaan majas litotes dalam karya sastra:

  1. "Dia tidak begitu jelek hati" dapat diartikan sebagai "Dia baik hati".
  2. "Dia bukan orang yang terlalu ambisius" dapat diartikan sebagai "Dia tidak memiliki cita-cita yang besar".
  3. "Itu tidak buruk" dapat diartikan sebagai "Itu bagus".
  4. "Bukan kebetulan" dapat diartikan sebagai "Disengaja".

FAQ

1. Apa saja cara penggunaan majas litotes?

Majas litotes dapat digunakan dengan cara mereduksi penggunaan kata-kata ekspresif dengan cara menggantinya dengan kata-kata kausal yang lebih umum. Selain itu, majas litotes juga bisa digunakan dengan cara memberi tekanan pada negasi yang terdapat di dalam kalimat.

2. Apa contoh penggunaan majas litotes dalam kehidupan sehari-hari?

Contoh penggunaan majas litotes dalam kehidupan sehari-hari di antaranya: "Tidak begitu cerdas" yang biasanya diartikan sebagai "bodoh" dan "Tidak terlalu jelek" yang biasanya diartikan sebagai "enak".

3. Apakah penggunaan majas litotes harus memperhatikan konteks dan situasinya?

Ya, cara penggunaan majas litotes harus memperhatikan konteks dan situasi pembicaraannya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman terhadap maksud dari kalimat yang kita ucapkan.

Kesimpulan

Majas litotes merupakan salah satu jenis majas retorika dalam bahasa Indonesia yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam karya sastra. Penggunaannya dapat membantu kita untuk mengungkapkan suatu kalimat dengan cara yang lebih halus dan sopan. Namun, dalam penggunaannya harus diperhatikan konteks dan situasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.

Written by Fitria Anggraini

Fitria Anggraini adalah seorang penulis artikel ilmu pengetahuan yang memiliki minat khusus dalam bidang astronomi dan fisika kosmik. Dengan kecintaan yang mendalam terhadap alam semesta, Fitria menggali pengetahuan tentang galaksi, bintang, dan fenomena kosmik lainnya untuk menghadirkan wawasan yang menarik bagi pembaca. Dengan gaya penulisan yang lugas dan terjangkau, ia berusaha untuk membuat topik kompleks seperti astrofisika dapat dipahami oleh semua kalangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Contoh Majas Antitesis: Lawan Kata yang Menarik

Rangkuman Koordinat Kartesius: Cara Mudah Memahaminya