Mengubah Active Voice ke Passive Voice

Mengubah active voice ke passive voice adalah salah satu teknik menulis yang penting, terutama dalam membuat tulisan lebih ringan dan mudah dipahami oleh pembacanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu active voice dan passive voice, serta bagaimana cara mengubahnya.

Apa Itu Active Voice dan Passive Voice?

Sebelum mempelajari cara mengubahnya, kita perlu mengenal terlebih dahulu apa itu active voice dan passive voice.

Active Voice

Active voice adalah sebuah kalimat yang menjelaskan bahwa aksi dilakukan oleh objek pada subjek. Contohnya, "Saya menulis artikel." Pada kalimat tersebut, "saya" sebagai subjek, sedangkan "menulis artikel" sebagai objek.

Passive Voice

Passive voice adalah sebuah kalimat di mana objek melakukan aksi pada subjek. Contohnya, "Artikel yang dibuat oleh saya telah dibaca oleh banyak orang." Pada kalimat tersebut, "artikel" sebagai objek, sedangkan "dibaca oleh banyak orang" sebagai subjek.

Bagaimana Cara Mengubah Active Voice ke Passive Voice?

Setelah mengenal apa itu active voice dan passive voice, kita bisa mempelajari cara mengubahnya dengan mudah. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  1. Tentukan subjek dan objek pada kalimat aktif.
  2. Ganti objek pada kalimat aktif menjadi subjek pada kalimat passif.
  3. Tambahkan auxiliary verb "to be" pada kalimat pasif sesuai dengan tense yang digunakan pada kalimat aktif.
  4. Tambahkan participle verb pada kalimat pasif.

Contohnya, berikut adalah kalimat aktif: "Saya menulis artikel." Langkah-langkah mengubahnya menjadi kalimat pasif sebagai berikut:

  1. Subjek = "saya", objek = "artikel".
  2. Objek pada kalimat aktif ("artikel") diganti menjadi subjek pada kalimat pasif.
  3. Ditambahkan auxiliary verb "to be", misalnya "is".
  4. Ditambahkan participle verb, misalnya "written".

Hasilnya: "Artikel telah ditulis oleh saya."

FAQ

Q: Apakah selalu harus mengubah active voice ke passive voice dalam sebuah tulisan?
A: Tidak selalu. Penggunaan active voice dan passive voice harus disesuaikan dengan konteks dan tujuan penulisannya.

Q: Apa keuntungan dari menggunakan passive voice?
A: Passive voice dapat membuat tulisan lebih mudah dipahami dan terkesan lebih formal, terutama dalam menuliskan karya ilmiah.

Q: Apakah penggunaan passive voice dapat membuat tulisan menjadi lebih lambat?
A: Tergantung pada penggunaannya. Jika digunakan secara berlebihan, penggunaan passive voice dapat membuat tulisan menjadi membosankan dan lambat.

Kesimpulan

Mengubah active voice ke passive voice adalah salah satu teknik menulis yang penting. Dalam mengubahnya, kita harus memahami perbedaan antara active voice dan passive voice, serta cara-cara mengubahnya. Penting juga untuk menggunakan kedua jenis voice dengan tepat sesuai dengan konteks dan tujuan penulisan.

Written by Fitria Anggraini

Fitria Anggraini adalah seorang penulis artikel ilmu pengetahuan yang memiliki minat khusus dalam bidang astronomi dan fisika kosmik. Dengan kecintaan yang mendalam terhadap alam semesta, Fitria menggali pengetahuan tentang galaksi, bintang, dan fenomena kosmik lainnya untuk menghadirkan wawasan yang menarik bagi pembaca. Dengan gaya penulisan yang lugas dan terjangkau, ia berusaha untuk membuat topik kompleks seperti astrofisika dapat dipahami oleh semua kalangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Hikmah Beriman kepada Hari Kiamat Adalah

Suku Sunda Pakaian Adat: Memperkenalkan Kebudayaan yang Memukau