Tembang adalah jenis sastra lama yang masih ada hingga saat ini. Sejak zaman kerajaan, tembang memang sudah menjadi olahraga para bangsawan dalam berkarya sastra. Ada banyak sekali jenis tembang yang ada di Indonesia, namun tidak semuanya masih terkenal hingga sekarang.
Di dalam artikel ini, kita akan membahas macam-macam tembang beserta sejarah, jenis dan karakteristiknya. Sehingga Anda dapat lebih mengenal dan memahami tentang tembang dan bisa lebih mengapresiasi karya sastra lama tersebut.
Sejarah Tembang
Tembang pertama kali muncul pada zaman Kerajaan Mataram Kuno di Jawa Tengah dan DIY pada abad ke-7 hingga ke-10. Tembang ini awalnya diciptakan oleh para raja dan bangsawan sebagai bentuk hiburan dan perayaan dalam upacara keagamaan. Tembang juga sempat populer pada zaman Kerajaan Majapahit pada abad ke-13 hingga ke-16, setelah itu mengalami kemunduran hingga masa kolonial.
Dalam perkembangannya, tembang muncul kembali pada abad ke-19 setelah adanya perubahan pada kebudayaan Jawa. Tembang yang saat itu muncul memiliki pengaruh dari sastra Barat dan mulai menunjukkan pengembangan yang berbeda-beda di beberapa daerah di Jawa.
Kemudian, pada masa setelah kemerdekaan Indonesia, tembang mulai dipakai sebagai sarana pendidikan seni dan budaya dari anak-anak hingga dewasa. Saat ini, tembang sangat populer di kalangan penikmat sastra klasik di seluruh Indonesia.
Jenis Tembang
Tembang Dolanan
Tembang Dolanan adalah jenis tembang yang diciptakan untuk menghibur anak-anak. Tembang ini biasanya dinyanyikan sambil bermain dan dilantunkan dengan nada yang riang. Tembang Dolanan populer di Jawa dan memiliki banyak variasi tergantung daerahnya.
Tembang Sinom
Tembang Sinom adalah jenis tembang yang berisi tentang pengalaman seorang penulis terhadap cinta dan keindahan alam. Tembang ini memiliki lagu dengan irama yang menenangkan hati dan pikiran, serta diiringi dengan alat musik gamelan.
Tembang Macapat
Tembang Macapat merupakan jenis tembang yang populer di era Kerajaan Mataram. Tembang Macapat sangat terkenal karena memiliki banyak keunikan dalam bentuk irama dan bait. Tembang ini memiliki 9 jenis dengan tiap jenis memiliki keunikan masing-masing.
Tembang Pangkur
Tembang Pangkur adalah jenis tembang yang digunakan sebagai pengiring dalam tarian atau permainan. Tembang ini memiliki irama yang pelan dan tenang, dan bahasanya memakai bahasa Jawa.
Tembang Gending
Tembang Gending adalah jenis tembang yang digunakan pada upacara adat seperti pernikahan atau upacara adat lainnya. Tembang ini memiliki irama dan lirik yang terikat dengan adat Jawa, dan biasanya dilantunkan oleh seorang penyanyi.
Karakteristik Tembang
Tembang memiliki karakteristik yang khas dalam bentuk bahasa, irama, bait dan makna. Tembang memiliki bahasa yang khas yaitu menggunakan bahasa Jawa. Irama tembang biasanya dibuat dalam bentuk gamelan yang masih sering ditemukan di daerah Jawa. Bait dalam tembang juga unik karena memiliki jumlah kata yang sama dalam setiap baitnya dan memperlihatkan rima di setiap bait. Makna dalam tembang juga sangat dalam dan beragam, tergantung dari jenis tembangnya.
FAQ
Apa itu tembang?
Tembang adalah jenis sastra lama yang masih terkenal di Indonesia, diciptakan sejak zaman kerajaan Mataram Kuno, dan memiliki banyak variasi jenis.
Apa saja jenis tembang?
Jenis tembang antara lain Tembang Dolanan, Tembang Sinom, Tembang Macapat, Tembang Pangkur, dan Tembang Gending.
Apa saja karakteristik tembang?
Karakteristik tembang antara lain bahasa khas Jawa, irama gamelan, bait yang unik dengan rima pada setiap bait, dan makna yang sangat dalam dan beragam.
Kesimpulan
Tembang merupakan salah satu jenis karya sastra lama yang masih sangat terkenal di Indonesia. Ada berbagai macam jenis tembang dengan karakteristik masing-masing, seperti Tembang Dolanan, Tembang Sinom, Tembang Macapat, Tembang Pangkur, dan Tembang Gending. Terdapat juga beberapa ciri khas dari tembang, seperti bahasa khas Jawa, irama gamelan, bait yang unik, dan makna yang dalam dan beragam. Semoga ulasan ini dapat memberikan pemahaman yang lebih mengenai tembang serta meningkatkan literasi sastra di Indonesia.