Dalam penulisan bahasa Indonesia, terdapat dua jenis suara yakni aktif dan pasif. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang pengunaan pasif voice dalam bentuk present tense. Sebenarnya, apa itu passive voice present tense? Bagaimana kita bisa menggunakan passive voice present tense dalam kalimat-kalimat kita? Temukan jawabannya dalam artikel ini!
Apa itu Passive Voice Present Tense?
Sebelum membahas lebih jauh tentang penggunaannya, kita harus mengenal terlebih dahulu apa itu passive voice present tense. Passive voice present tense merupakan pengutipan suatu kalimat yang bertujuan untuk memperjelas objek dari sebuah kalimat tersebut. Dalam passive voice present tense, objek menjadi penting dan diangkat menjadi subjek pembicaraan.
Bagaimana Cara Menggunakan Passive Voice Present Tense?
Untuk menggunakan passive voice present tense, perlu diperhatikan beberapa kaidahnya. Berikut adalah contohnya:
- Kalimat aktif: Saya menulis artikel ini.
- Kalimat pasif: Artikel ini ditulis oleh saya.
Dengan menggunakan passive voice present tense, objek artikel menjadi subjek pembicaraan.
Namun, perlu diingat bahwa tidak semua kalimat bisa menggunakan passive voice present tense. Sebagai contoh, jika penggunaan kalimat pasif menghasilkan kalimat yang kurang jelas atau membingungkan, lebih baik menggunakan kalimat aktif.
FAQ
Apa perbedaan antara kalimat aktif dan pasif?
Perbedaan antara kalimat aktif dan pasif terletak pada penekanan subjek dan objek. Pada kalimat aktif, subjek menjadi penekanan pembicaraan, sedangkan pada kalimat pasif, objek menjadi penekanan pembicaraan.
Apa keuntungan dari penggunaan passive voice present tense?
Keuntungan penggunaan passive voice present tense adalah meningkatkan fokus pada objek kalimat sehingga penekanannya lebih jelas. Selain itu, kalimat yang menggunakan passive voice present tense juga terkesan lebih sopan dan profesional.
Apa kekurangan dari penggunaan passive voice present tense?
Kekurangan penggunaan passive voice present tense adalah bisa membuat kalimat terkesan berbelit-belit dan sulit dimengerti. Penggunaan passive voice present tense juga bisa membuat kalimat terdengar tidak lugas atau kurang tegas.
Kesimpulan
Dalam penulisan bahasa Indonesia, terdapat dua jenis suara yakni aktif dan pasif. Penggunaan passive voice present tense dapat meningkatkan fokus pada objek kalimat, sehingga penekanannya lebih jelas. Namun, perlu diingat bahwa tidak semua kalimat bisa menggunakan passive voice present tense. Penggunaan passive voice present tense harus disesuaikan dengan situasi dan konteks yang tepat untuk menghindari kekakuan atau kebingungan dalam kalimat.
Selalu ingat, penulisan yang baik adalah penulisan yang mudah dipahami dan bermanfaat bagi pembaca. Dengan begitu, kita bisa meningkatkan kemampuan menulis dan berkomunikasi secara efektif.