Majas antitesis atau kontras adalah majas yang menggabungkan dua konsep atau kata yang bertentangan untuk menciptakan kesan yang menarik. Majas ini sering digunakan dalam sastra, politik, dan iklan untuk memberikan efek yang kuat pada pembaca atau audiens.
Dalam artikel ini, kita akan membahas contoh-contoh majas antitesis yang menarik dan bagaimana mereka digunakan dalam konteks yang berbeda.
Apa itu Contoh Majas Antitesis?
Majas antitesis adalah majas yang memadukan dua kata atau konsep yang bertentangan untuk menciptakan kesan yang dramatis. Dalam majas ini, dua kata berlawanan digunakan dalam satu kalimat atau frasa untuk menonjolkan perbedaan atau kontras yang kuat. Contoh majas antitesis termasuk "bijaksana tetapi tolol", "kebaikan dan kejahatan", dan "kegelapan dan cahaya".
Contoh-contoh Majas Antitesis yang Menarik
Berikut ini adalah contoh-contoh majas antitesis yang menarik dan efektif dalam konteks yang berbeda:
1. "Warisan Ingatan" oleh Andrea Hirata
Judul novel populer Indonesia karya Andrea Hirata "Warisan Ingatan" merupakan contoh dari majas antitesis. Di sini, kata "warisan" yang mengandung arti positif digabungkan dengan kata "ingatan" yang bersifat negatif atau menyedihkan. Dalam hal ini, Hirata menciptakan sebuah perpaduan kata yang kuat dan menarik yang mengekspresikan pengalaman hidup dari karakter-karakter dalam novelnya.
2. "Bahagia di atas derita" oleh Presiden Joko Widodo
Presiden Joko Widodo menggunakan majas antitesis dalam pidatonya untuk menggambarkan semangat dan tekad para atlet Indonesia dalam Asian Games 2018. Dalam pidato tersebut, Jokowi menggunakan frase "bahagia di atas derita" untuk menunjukkan pengorbanan dan perjuangan yang dilakukan para atlet dalam mencapai tujuan mereka.
3. "Pagi di kota mati" oleh James Joyce
"Pagi di kota mati" adalah contoh majas antitesis dari novel "Ulysses" karya James Joyce. Dalam judul ini, Joyce menggabungkan kata-kata yang bertentangan, "pagi" yang dipandang sebagai waktu yang menyenangkan dan "kota mati" yang menunjukkan kehampaan dan kematian.
Kesimpulan
Majas antitesis adalah majas yang efektif dan menarik untuk digunakan dalam berbagai konteks. Dengan memadukan dua kata atau konsep yang bertentangan, majas ini memiliki kemampuan untuk mengekspresikan ide atau emosi yang kompleks dan menarik bagi pembaca atau pendengar. Dalam konteks sastra, politik, dan pemasaran, majas antitesis sering digunakan untuk memberikan efek yang kuat pada audiens, dan contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana majas ini mampu membuat sebuah karya sastra terkesan lebih mendalam.