Jika Anda sering menulis karya ilmiah atau akademik, Anda pasti sudah sangat familiar dengan daftar pustaka atau referensi buku. Namun, bagaimana jika referensi buku yang Anda gunakan adalah terjemahan dari bahasa asing? Jangan khawatir, dalam artikel ini kami akan membahas cara menulis daftar pustaka buku terjemahan dengan benar.
Menentukan Informasi yang Diperlukan
Sebelum mulai menulis daftar pustaka, Anda perlu menentukan informasi apa saja yang diperlukan. Berikut adalah informasi yang harus disertakan dalam daftar pustaka buku terjemahan:
- Nama penulis (dalam bahasa asli)
- Nama buku (dalam bahasa asli)
- Penerjemah (jika ada)
- Nama buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
- Nama penerbit
- Kota penerbit
- Tahun terbit
- Jumlah halaman
Pastikan Anda mengumpulkan semua informasi tersebut sebelum melanjutkan ke langkah berikutnya.
Format Penulisan
Setelah mengumpulkan semua informasi, selanjutnya adalah menentukan format penulisan daftar pustaka. Berikut contoh format penulisan daftar pustaka buku terjemahan:
[Penulis]. ([Tahun Terbit]). [Judul Buku dalam Bahasa Asli]. Diterjemahkan oleh [Nama Penerjemah]. ([Tahun Terjemahan]). [Judul Buku dalam Bahasa Indonesia]. [Nama Penerbit]. [Kota Penerbit].
Contoh:
Nath, A. (1997). Being Indian. Diterjemahkan oleh Padma Kartika. (2006). Menjadi Orang India. Serambi Ilmu Semesta. Yogyakarta.
Pada contoh format di atas, informasi pertama yang disebutkan adalah nama penulis dengan format penulisan nama belakang diletakkan terlebih dahulu, lalu diikuti dengan tahun terbit. Kemudian, disebutkan judul buku dalam bahasa aslinya, kemudian diterjemahkan oleh siapa dan diterbitkan pada tahun berapa. Terakhir, disebutkan judul buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, penerbit, dan kota penerbit.
Contoh Daftar Pustaka Buku Terjemahan
Berikut adalah contoh daftar pustaka buku terjemahan:
- Arendt, H. (2014). The Human Condition. Diterjemahkan oleh Agus Dermawan. (2017). Kondisi Manusia. Kanisius. Yogyakarta.
- Kaku, M. (2011). Physics of the Future. Diterjemahkan oleh Hendra Gunawan. (2015). Fisika di Masa Depan. Pustaka Alvabet. Bandung.
- Orwell, G. (1949). Nineteen Eighty-Four. Diterjemahkan oleh Syafruddin Prawiranegara. (2004). Seratus Tahun Kemudian. Kepustakaan Populer Gramedia. Jakarta.
FAQ
Apakah daftar pustaka pada buku terjemahan sama dengan buku asli?
Ya, sama persis. Namun, Anda perlu menyebutkan nama penerjemah dan judul buku yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Apakah wajib menyebutkan jumlah halaman ketika menulis daftar pustaka?
Iya. Informasi jumlah halaman sangat penting karena dapat membantu pembaca memperkirakan berapa banyak halaman yang dibaca.
Bagaimana jika saya tidak menemukan informasi tentang penerbit atau kota penerbit?
Anda bisa menggunakan tanda kurung kosong untuk informasi yang tidak diketahui, seperti contoh berikut:
[Penulis]. ([Tahun Terbit]). [Judul Buku dalam Bahasa Asli]. Diterjemahkan oleh [Nama Penerjemah]. ([Tahun Terjemahan]). [Judul Buku dalam Bahasa Indonesia]. [Nama Penerbit]. [Kota Penerbit (jika diketahui)]: [Nama Penerbit].
Kesimpulan
Menulis daftar pustaka buku terjemahan bukanlah hal yang sulit jika Anda telah mengetahui format yang benar. Pastikan Anda mengumpulkan semua informasi yang diperlukan dan sesuaikan format penulisannya dengan contoh-contoh di atas. Semoga artikel ini dapat membantu dan bermanfaat bagi Anda.