Apakah Anda sering menggunakan kalimat pasif saat menulis? Apakah Anda tahu kelebihan dan kekurangan kalimat pasif?
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang kalimat pasif, mengapa dan bagaimana menggunakannya serta kelebihan dan kekurangan dari penggunaan kalimat pasif.
Apa itu Kalimat Passive Voice?
Kalimat pasif adalah bentuk kalimat di mana subjek tidak bertindak, melainkan subjek tersebut menerima tindakan. Contohnya seperti "Buku itu telah dibeli oleh saya" di mana subjek "buku" menerima tindakan pembelian dari objek "saya". Kalimat pasif juga dapat dikenali dengan adanya kata "oleh".
Kalimat pasif biasanya digunakan ketika penulis ingin memfokuskan pada objek dari tindakan tersebut, alih-alih fokus pada subjeknya.
Beberapa kelebihan dan kekurangan dari penggunaan kalimat pasif meliputi:
Kelebihan:
- Memfokuskan pada objek dari tindakan
- Dapat membantu meminimalkan subjek yang kurang penting
- Memperhalus ketika mengekspresikan kritik atau umpan balik negatif
Kekurangan:
- Membuat kalimat terlihat lambat dan kurang energik
- Menyembunyikan subjek yang sebenarnya bertanggung jawab
- Memerlukan objek yang jelas untuk menghindari ambigu
- Dapat menjadi ambigu jika penggunaannya berlebihan dan dapat membingungkan pembaca
Kapan Harus Menggunakan Kalimat Pasif?
Pemakaian kalimat pasif sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan konteks yang ada. Beberapa situasi di mana kalimat pasif dianjurkan antara lain:
- Ketika objek dari tindakan itu penting
- Ketika subjek yang sebenarnya bertanggung jawab tidak ingin disebutkan atau tidak diketahui
- Ketika kita ingin menyampaikan kritik atau umpan balik secara sopan
Namun, penggunaan kalimat pasif sebaiknya dihindari dalam situasi berikut:
- Ketika subjek yang bertanggung jawab penting, misalnya dalam surat lamaran kerja atau iklan
- Ketika kita ingin menekankan subjek yang bertindak
- Ketika ada risiko ambigu dalam kalimat, terutama jika objek yang jelas tidak diberikan
Bagaimana Menggunakan Kalimat Pasif dengan Baik?
Jika Anda ingin menggunakan kalimat pasif dengan baik dan efektif, berikut adalah beberapa tips dasar:
- Menentukan objek yang jelas dan penting
- Memastikan bahwa kalimat pasif tidak membuat kalimat terlalu panjang atau ambigu
- Menjaga keseimbangan antara penggunaan kalimat aktif dan pasif
- Penggunaan kata kerja bantu yang tepat dan menggunakan partisip past tense yang tepat
FAQ
Apa perbedaan antara kalimat aktif dan pasif?
Kalimat aktif menempatkan subjek sebagai pelaku tindakan, sementara kalimat pasif menempatkan objek sebagai penerima tindakan.
Bagaimana cara mengetahui apakah kalimat pasif atau tidak?
Kalimat pasif biasanya dikenali dengan adanya kata "oleh".
Kapan sebaiknya menggunakan kalimat pasif?
Pemakaian kalimat pasif sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan konteks yang ada, seperti ketika objek dari tindakan itu penting dan subjek yang sebenarnya bertanggung jawab tidak ingin disebutkan atau tidak diketahui.
Bagaimana cara menggunakan kalimat pasif dengan baik?
Beberapa tips untuk menggunakan kalimat pasif dengan baik dan efektif antara lain menentukan objek yang jelas dan penting, memastikan kalimat tidak terlalu panjang atau ambigu, dan menjaga keseimbangan penggunaan kalimat aktif dan pasif.
Kesimpulan
Kalimat pasif merupakan bentuk kalimat yang sering digunakan dalam penulisan, terutama ketika ingin memfokuskan pada objek dari tindakan. Namun, pemakaian kalimat pasif sebaiknya disesuaikan dengan situasi dan konteks yang ada serta harus dipastikan tidak membuat kalimat menjadi ambigus. Oleh karena itu, menguasai cara penggunaan kalimat pasif dengan baik dan efektif merupakan keahlian yang penting bagi penulis.