Ketika membahas tentang reproduksi pada makhluk hidup, ada dua jenis gametogenesis yang harus diketahui yakni spermatogenesis dan oogenesis. Namun, banyak yang masih bingung apa perbedaan antara kedua proses tersebut. Pada artikel ini, kita akan membahas tentang apa itu spermatogenesis dan oogenesis beserta perbedaan di antara keduanya.
Pengertian Spermatogenesis dan Oogenesis
Spermatogenesis
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma pada pria. Proses ini dimulai pada usia pubertas dan berlangsung seumur hidup. Pada manusia, proses spermatogenesis terjadi di dalam testis, terutama di dalam tubulus seminiferus. Proses ini kemudian menghasilkan sel sperma yang dibentuk oleh permulaan proses meiosis yang berlangsung pada sel-sel pembentuk sperma atau sel germinal.
Oogenesis
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur pada wanita. Proses ini dimulai pada usia sekitar 11-14 tahun dan berlangsung sampai tiba di masa menopause. Proses oogenesis akan menghasilkan sel telur yang dibentuk oleh permulaan proses meiosis yang berlangsung pada sel-sel pembentuk sel telur atau oogonium.
Perbedaan Spermatogenesis dan Oogenesis
Proses Pembentukan
Satu-satunya perbedaan utama antara spermatogenesis dan oogenesis adalah proses pembentukan sel-sel tersebut. Pada spermatogenesis, sel-sel sperma dibentuk oleh pembelahan mitosis dan meiosis. Sementara pada oogenesis, sel telur dibentuk hanya melalui pembelahan meiosis.
Jumlah Sel yang Diproduksi
Dalam proses spermatogenesis, sel-sel sperma diproduksi secara terus-menerus dan dalam jumlah yang sangat banyak. Sedangkan pada oogenesis, hanya satu sel telur yang diproduksi setiap bulan pada satu siklus menstruasi.
Ukuran Sel yang Dihasilkan
Ukuran sel sperma sangat kecil sedangkan ukuran sel telur relatif lebih besar.
Waktu Terbentuknya Sel
Sel-sel sperma dibentuk setiap saat sepanjang hidup pria, sementara oosit (sel telur yang belum matang) dibentuk di daerah korteks ovarium pada saat bayi perempuan baru lahir. Ketika si bayi tumbuh menjadi seorang remaja, oosit tersebut utuh, tetap tidak berubah, dan siap untuk diubah menjadi sel telur dalam periode ovulasi.
Konsekuensi Genetik
Ketika sel sperma dan sel telur bertemu dan terjadinya pembuahan, maka akan terbentuk zigot atau sel telur yang sudah dibuahi. Sel telur akan menjadi embrio dan akhirnya tumbuh menjadi bayi. Sel sperma- dan sel telur masing-masing membawa sekitar setengah bagian kemampuan genetik dari orang tua mereka, oleh karena itu zigot memiliki gabungan secara genetik dari keduanya.
Kesimpulan
Dalam kesimpulan, spermatogenesis dan oogenesis sama-sama merupakan proses pembentukan sel dalam tubuh manusia. Spermatogenesis merupakan pembentukan sel sperma pada pria, sedangkan oogenesis merupakan pembentukan sel telur pada wanita. Perbedaan utama di antara keduanya terletak pada proses pembentukan sel serta jumlah dan ukuran sel yang dihasilkan. Yang penting diingat adalah bahwa keduanya sama-sama membawa konsekuensi genetik bagi keturunan yang akan dihasilkan.
FAQ
Apa yang Dimaksud dengan Spermatogenesis?
Spermatogenesis adalah proses pembentukan sperma pada pria.
Apa yang Dimaksud dengan Oogenesis?
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur pada wanita.
Apa yang Menjadi Perbedaan Antara Spermatogenesis dan Oogenesis?
Perbedaan utama antara spermatogenesis dan oogenesis terletak pada proses pembentukan sel serta jumlah dan ukuran sel yang dihasilkan.
Bagaimana Konsekuensi Genetik yang Dibawa oleh Sel Sperma dan Telur?
Sel sperma- dan sel telur masing-masing membawa sekitar setengah bagian kemampuan genetik dari orang tua mereka, oleh karena itu zigot memiliki gabungan secara genetik dari keduanya.
Berapa Jumlah Sel Telur yang Diproduksi pada Setiap Siklus Menstruasi?
Hanya satu sel telur yang diproduksi pada setiap siklus menstruasi wanita.